Kitab 6
HAKIKAT NABI DAN RASUL
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.” (Qs. At-Taubah : 128) HAKIKAT NABI DAN RASUL : 1. Nabi Adam pangkatnya adalah Khalifatullahu 2. Nabi Nuh pangkatnya adalah Habibullahi 3. Nabi Ibrahim pangkatnya adalah Khalillullahu 4. Nabi Musa pangkatnya adalah Kalamullahu 5. Nabi Isa pangkatnya adalah Ruhullahi. 6. Nabi Muhammad pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a’alaihi wassalam, tapi sekarang sudah wafat semua sudah sirna, sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta’ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru. Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah majajinya, yaitu wujud jasmani yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, nyatanya adalah rupa jasmani : MUHAMMAD MAJAJI : Muhammad majaji adalah rupa jasmani ; MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam sudah bukti menjadi MIM - HA - MIM - DAL Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af’al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul “bergulung” di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia.
MUHAMMAD HAQ : Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut MUHAMMAD HAKIKI MUHAMMAD HAKIKI : NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL HAWAUN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA MA’UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL Ke empat cahaya menjadi lafadz MUHAMMAD. MUHAMMAD HARID : Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti. Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama yaitu Syariat Tharekat Hakikat dan Ma’rifat, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta’ala. Sebab hanya Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wassalam yang di beri ma’rifat kepada Allah , kepada Dzat Sifat Maha Agung, karena mengalami MI’RAJ (MA'RIFAT DZAT), selain Rasul, tidak ada yang kebagian ma’rifat, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam saja kepada umat-umatnya. Pada waktu Baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut Jabbal Iqro, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayyidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu [Mekkah] dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah dan ke Wali [sembilan] di Cirebon.
1. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam [Gudang/Khazanah Ilmu] LUGHOWI dan NABAWI 2. Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhum 3. Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum 4. Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum 5. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Pintu Ilmu] Karamallohu Wajhahu = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri. 6. Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu. 7. Imam Sayyidina Hussain bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu. 8. Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Mekkah] Syekh = Sah Abdul = Abdinya Allah Qodir = Qudrat dan Iradat Jailani = Dzat Sifat 9. Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah [Wali sembilan] BUKTI HAKIKATNYA NABI DI DIRI MANUSIA 1. Nabi Adam Khalifatullahi, adalah wakil Allah Ta’ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asalnya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyatanya Adam yaitu di badan, sekujur tubuh dari atas kepala sampai telapak kaki itulah wujud nyatanya Adam, Iradatnya Yang Maha Agung, untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, bikin manusia oleh manusia, bikin kambing pasti oleh kambing, itulah Allah Maha Kuasa, Iradatnya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua. 2. Nabi Nuh Habibullahu, hakikatnya adalah PENDENGARAN 3. Nabi Ibrahim Khalillullah, hakikatnya adalah PENGLIHATAN 4. Nabi Musa Kalamullah, hakikatnya adalah PERKATAAN 5. Nabi Isa Ruhullah, hakikatnya adalah PENCIUMAN 6. Nabi Muhammad Rasulullah, hakikatnya adalah RASA pada wujud manusia, penghulu Rasul semuanya, buktinya adalah mendengar, melihat, mencium dan melihat, semuanya masuk ke dalam rasa biarpun wujud yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak. RASA menjadi kuat karena ada yang menguatkan, nyatanya ada HIDUP yang MELIPUTI RASA, RASA MELIPUTI lagi kepada WUJUD, WUJUD MELIPUTI keinginan / NAFSU yang empat rupa ; 1. Nafsu Amarah 2. Nafsu Sufiyah/ Sawiyah 3. Nafsu Lawammah 4. Nafsu Muthmainah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan muraqabah, mujahadah, muhasabah, tahannust dan khalwat, untuk mengasingkan diri dan mencari ketenangan jiwa, di utus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak baathin manusia, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair. Proses muraqabah, mujahadah, munasabah, muhasabah, tahannust dan khalwat ini disebut Tharekat-Mari'fat. Tharekat adalah saat Baginda Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam berjuang untuk menegakkan Agama Allah. Ma'rifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: yang disimbolkan saat Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam menerima wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, wahyu tersirat [KALAM QODIM] di sampaikan oleh Malaikat Jibril : " Iqro! Iqro! Iqro! ". "Iqro kitab baqo kafa binafsika al yaoma alaika hasbi" : [Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir] terjadi dialog di Qolbu. Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam = Lughowi dan Nabawi menjadi Qur'an. Hakikat yaitu beliau mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA, [bukan seperti Guru dan murid di kelas, dan jangan di kira - kira oleh hati dan pikir, sebuah sosok makhluk dengan sayap di punggung] Ma'na sayap Malaikat Jibril alaihissalam ; separuh menutupi Bumi = RAHMAT separuh menutupi Akhirat = MAGHFIRAH Umat yang pada waktu itu hidup pada jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut kepada apa yang di ajarkan Baginda Nabi, di jamin pasti selamat, tidak perlu menjalani Tharekat Ma'rifat seperti halnya Nabi yang shalat sampai mengakibatkan bengkak kakinya, melalui Syariat shalat ketika Isra Mi'raj inilah Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam melakukan puncak pendakian tertinggi, hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman... Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu karena kurang perlunya, pada waktu itu yang masuk Islam begitu mudah, dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam, serta hatinya percaya bahwa beliau utusannya Allah Ta’ala dan melakoni perintahnya, maka pada waktu itu semua manusia menjadi Islam [selamat] Jadi sekarang juga haqnya Islam adalah yang sudah ma’rifat [melihat] Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sambil dituruti perintahnya itulah Islam, hanya saja melihat itu bukan kepada syariatnya [Majajinya] tapi kepada hakikatnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Maha Suci yaitu sifatnya Allah Ta’ala atau sifat Qudrat [Kuasa] Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya.
Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu lainnya yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang ilmu itu menjadi ada, adalah karena berkat jasa para Ulama sejati hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist. Ulama terbagi 3 : 1. Ulama Su' : Ulama jahat, mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam. [Ahlul Dhohir] 2. Ulama Palsu : Ahlul Dhohir > "Menjual akhirat demi dunia" 3. Ulama Sejati : Ulama pewaris Ruh para Nabi [Ahlul Baathin] > "Menjual dunia demi akhirat"
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan" [al-A'nkabut: 29;57] Kematian adalah perpindahan dari Alam Dunia menuju ke Alam Kubur dan Alam Akhirat, bermula dari hisab sakaratul maut, hisab kubur dan hisab akhirat. Perjalanan panjang ratusan tahun menuju akhirat, 1000 tahun jalan menurun, 1000 tahun jalan mendatar, 1000 tahun jalan menanjak, sampailah ke kampung akhirat... Manusia akan dikumpulkan, mulai dari umat jaman Nabi Adam alaihissalam, sampai umat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, umat akhir jaman dan akan terbagi menjadi dua golongan besar ; GOLONGAN KANAN [Ashabul yamin] GOLONGAN KIRI [Ashabusy syimal] Setiap golongan akan memperoleh balasan apa yang telah di usahakannya ketika di dunia. Haqullah artinya manusia yang mati dalam keadaan bersih dan suci, maka akan kembali kepada Allah Ta’ala, ibarat bayi di dalam rahim. Haqul Muhammad artinya manusia yang mati dalam keadaan bersih, maka tempat kembalinya adalah kepada Surga. Haqul Adam artinya manusia yang mati dalam keadaan kotor, maka tempat kembalinya adalah terpenjara di Alam Dunia “ASAL DARI ALLAH”… adalah dari Jauhar Awwal ini. Sifatnya terang benderang, cahaya gilang gemilang yaitu “gulungan” DZAT bersama SIFAT-Nya Yang Maha Suci. Setelah ini barulah ada ASMA ALLAH, dimana dinyatakan bahwa ; Hakikat Muhammad adalah : JAUHAR AWWAL isinya adalah RUH ILMU RASULULLAH. Benda Rasulullah MERAH, KUNING, PUTIH dan HITAM Cahaya empat itu disebutnya HAKIKAT ADAM “Barang” ghoib yang disebut ISMUDZAT, bibit Alam Dhohir atau Asma Maha Suci. Satu Asma-Nya Allah Ta’ala adalah : SIFAT RUH [Adam Hakiki] menjadi, SIFAT IRADAT-Nya Allah Ta’ala. SIFAT dan ASMA ALLAH yaitu : JAUHAR AWWAL RASULULLAH [satu cahaya halus yang mencukupi untuk seluruh ciptaan-Nya] SIFAT QUDRAT yang menghidupkan manusia. SIFAT IRADAT [RUH] yang menjadikan : RUHUL BASHAR = PENGLIHATAN RUHUS SAMMA' = PENDENGARAN RUHUN NAFASI = PENCIUMAN RUHUL KALAMI = PERKATAAN Jadi, manusia berasal dari Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala. itulah sifat-sifatnya Qudrat Iradat-Nya Allah Ta’ala. “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”… [tidak ada jarak] dari ROH [Wujud Rupa Jasad] kembali kepada SIFAT FITRAH RUH. Suci dan bersihnya JIWA [Wujud Rupa Rasa] yang terdiri dari RUH, NYAWA, BAATHIN, HATI, QOLBU, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCIUMAN, PERKATAAN. Kembalinya RASA SEJATI ke asalnya lagi, kubur sejati yaitu MARTABAT NURULLAH [Jauhar Awwal] Cahaya empat rupa, dan RUH pulang kembali kepada DZAT SUCI seperti di dalam kandungan [Alam Rahim] “ INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”… Kematian yang sempurna, inilah jalan pulang para Nabi dan Rasul, para Sahabat, Salafusshaleh, Syuhada, para Imam, Ulama Sejati, Wali Rasul, orang-orang Shaleh/Suci dll, kembali ke MARTABAT MANUSIA SEJATI [INSAN KAMIL MUKAMIL] Supaya bisa kembali selamat dalam keadaan suci dan bersih. Manusia wajib ma’rifat kepada Qudrat Iradat-nya Allah Ta’ala, jika tidak ma’rifat, pasti matinya balik lagi ke Alam Dunia. Alam Dunia ini sudah mengalami kerusakan, lalu akan mengalami kehancuran, “ wal yaumil akhiri ”, tiap-tiap manusia yang pulang ke tempat yang bakalan rusak, pasti yang mengisinya akan ikutan rusak juga, jiwa manusia akan tertahan, melayang-layang di permukaan dunia, di bawah langit pertama… merasuk kembali ke Alam Dunia, terpenjara sepanjang usia, tidak mampu mencukupkan dalil “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”… Menunggu sampai pengadilan akhirat…Qadhi Rabbul Jalil... Kematian yang tidak sempurna adalah, ketika Jiwa [WUJUD RUPA RASA] baathin, qolbu, nyawa, hati, menjadi kotor disebabkan oleh dosa, sehingga SIFAT RASA BAIK dan SIFAT RASA BURUK akan terpenjara di Alam Dunia… Iman Dunia dan Rasa Dunia tertinggal di martabat benda yang kelak akan rusak…tidak bisa kembali lagi kepada asalnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah... Sifat Rasa adalah sifat pekerjaan ketika di dunia dan manusia akan mempertanggung jawabkan; ILMU - AMAL - PERKATAAN yang di dapatkannya ketika di dunia...tugas Malaikat Maut hanyalah mencabut nyawa saja dan setiap manusia akan di bawa oleh ILMU yang di dapatkannya ketika di dunia...dan dengan ilmu...manusia akan menjawab setiap pertanyaan kubur. Tidak bisa pulang ke asalnya, jalannya harus di cari, detik demi detik, waktu bagaikan pedang, manusia kian mendekati Akhirat, ROH jasad harus kembali berubah sifat menjadi SIFAT FITRAH RUH, nyawa harus terbawa pulang, jika tertinggal di dunia, maka akan tetap di Haqul Adam tidak bisa pulang ke Haqullah/ Nurullah Yang Maha Agung, sifat Iman kepada Yang Maha Agung, Kampung Akhirat yang sejati. Sempurna nyawa artinya habis, sirna, bersih, ibarat lampu teplok, habis minyaknya [RUH] habis nyala/api [NYAWA] dan habis panasnya [NAFSU] Kembali ke asalnya, tidak ada enak dan tidak enak, sunyi tidak ada apa-apa. berbeda dengan martabat hewan yang tidak mempunyai Neraka dan Surga, sebab disebutkan dalil, yaitu Kuntu turobba, semua hewan, asalnya tidak ada jadi ada, sesudah ada, tentu kembalinya ke asalnya, tidak ada Neraka dan Surga, yaitu enak dan tidak enak, pulang ke asalnya dahulu sebelum ke alam dunia karena tidak punya ketetapan Agama, berbeda dengan manusia. “Kuntu kanzan makhfiyyan, fa ahbabtu ’an uraf fa khalaqtu al-khalqa li-kay u’raf" Aku pada mulanya adalah khazanah yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, maka Aku ciptakan makhluk, agar mereka mengenali-Ku. Kematian adalah keluarnya nyawa dari kurungan jasad, naik ke atas melalui ubun-ubun, nyawa manusia yang tidak bisa kembali, karena tidak menemukan jalannya ketika di Dunia, tidak adanya cahaya iman di dalam qolbu, yaitu jalan pulang ke Akhirat kepada asalnya, tidak menemukan ilmunya, ilmu yang memberi tahu asalnya dari mana, sudah pasti bertemu dengan kegelapan, sakaratul maut, tidak akan melihat jalan karena terhijab, rasanya pengap, dada naik turun saking pengapnya, semakin lama akan meletus karena pompa jantung yang berlebihan, akhirnya nyawa keluar dari wujud nabrak ubun-ubun, tetap ada di Alam Dunia, di dalam Haqul Adam, sudah bukti pula bahwa di Alam Dunia ini sudah dipenuhi oleh Dedemit, Siluman dan Jinn.
Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam ;
Apabila cahaya Allah telah masuk kedalam qalbi maka dadapun menjadi lapang dan terbuka…
” Seorang sahabat bertanya, “Apakah yang demikian itu tanda-tandanya ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Ya, orang-orang yang mengalaminya lalu merenggangkan pandangannya dari negeri tipuan [dunia]dan bersiap menuju ke negeri abadi [akhirat]
serta mempersiapkan mati sebelum mati.
Simpanlan rumah di tanah lapang
Simpanlah istri di rumah Simpanlah anak di ruangan anak Simpanlah orang tua di rumah Simpanlah mobil di garasi Simpanlah motor di garasi Simpanlah uang di bank/brangkas dll
Jadikanlah DUNIA untuk AKHIRAT...
AKHIRAT untuk AKHIRAT...
Janganlah dunia di masukkan ke dalam hati... rasa akhirat dan iman akhirat harus bersih dari iman dunia dan rasa dunia...
"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju),maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [An Nisaa:10] “Ad-Dunya mazro’atul aakhirah” Dunia ini adalah tempat bercocok tanam untuk kehidupan di kampung akhirat
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَقَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَعَيْنٍ لاَتَدْمَعُ وَنَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَعَمَلٍ لاَيُرْفَعُ وَدُعَآءٍ لاَيُسْمَعُ
" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ILMU yang tidak bermanfaat, HATI yang tidak tunduk, MATA yang tidak menangis, NAFSU yang tidak pernah puas, AMAL yang tidak diangkat [ditolak] dan... DO'A yang tidak di dengar "
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.” (Qs. At-Taubah : 128) HAKIKAT NABI DAN RASUL : 1. Nabi Adam pangkatnya adalah Khalifatullahu 2. Nabi Nuh pangkatnya adalah Habibullahi 3. Nabi Ibrahim pangkatnya adalah Khalillullahu 4. Nabi Musa pangkatnya adalah Kalamullahu 5. Nabi Isa pangkatnya adalah Ruhullahi. 6. Nabi Muhammad pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a’alaihi wassalam, tapi sekarang sudah wafat semua sudah sirna, sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta’ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru. Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah majajinya, yaitu wujud jasmani yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, nyatanya adalah rupa jasmani : MUHAMMAD MAJAJI : Muhammad majaji adalah rupa jasmani ; MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam sudah bukti menjadi MIM - HA - MIM - DAL Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af’al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul “bergulung” di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia.
MUHAMMAD HAQ : Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut MUHAMMAD HAKIKI MUHAMMAD HAKIKI : NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL HAWAUN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA MA’UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL Ke empat cahaya menjadi lafadz MUHAMMAD. MUHAMMAD HARID : Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti. Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama yaitu Syariat Tharekat Hakikat dan Ma’rifat, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta’ala. Sebab hanya Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wassalam yang di beri ma’rifat kepada Allah , kepada Dzat Sifat Maha Agung, karena mengalami MI’RAJ (MA'RIFAT DZAT), selain Rasul, tidak ada yang kebagian ma’rifat, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam saja kepada umat-umatnya. Pada waktu Baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut Jabbal Iqro, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayyidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu [Mekkah] dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah dan ke Wali [sembilan] di Cirebon.
1. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam [Gudang/Khazanah Ilmu] LUGHOWI dan NABAWI 2. Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhum 3. Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum 4. Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum 5. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Pintu Ilmu] Karamallohu Wajhahu = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri. 6. Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu. 7. Imam Sayyidina Hussain bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu. 8. Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Mekkah] Syekh = Sah Abdul = Abdinya Allah Qodir = Qudrat dan Iradat Jailani = Dzat Sifat 9. Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah [Wali sembilan] BUKTI HAKIKATNYA NABI DI DIRI MANUSIA 1. Nabi Adam Khalifatullahi, adalah wakil Allah Ta’ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asalnya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyatanya Adam yaitu di badan, sekujur tubuh dari atas kepala sampai telapak kaki itulah wujud nyatanya Adam, Iradatnya Yang Maha Agung, untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, bikin manusia oleh manusia, bikin kambing pasti oleh kambing, itulah Allah Maha Kuasa, Iradatnya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua. 2. Nabi Nuh Habibullahu, hakikatnya adalah PENDENGARAN 3. Nabi Ibrahim Khalillullah, hakikatnya adalah PENGLIHATAN 4. Nabi Musa Kalamullah, hakikatnya adalah PERKATAAN 5. Nabi Isa Ruhullah, hakikatnya adalah PENCIUMAN 6. Nabi Muhammad Rasulullah, hakikatnya adalah RASA pada wujud manusia, penghulu Rasul semuanya, buktinya adalah mendengar, melihat, mencium dan melihat, semuanya masuk ke dalam rasa biarpun wujud yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak. RASA menjadi kuat karena ada yang menguatkan, nyatanya ada HIDUP yang MELIPUTI RASA, RASA MELIPUTI lagi kepada WUJUD, WUJUD MELIPUTI keinginan / NAFSU yang empat rupa ; 1. Nafsu Amarah 2. Nafsu Sufiyah/ Sawiyah 3. Nafsu Lawammah 4. Nafsu Muthmainah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan muraqabah, mujahadah, muhasabah, tahannust dan khalwat, untuk mengasingkan diri dan mencari ketenangan jiwa, di utus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak baathin manusia, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair. Proses muraqabah, mujahadah, munasabah, muhasabah, tahannust dan khalwat ini disebut Tharekat-Mari'fat. Tharekat adalah saat Baginda Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam berjuang untuk menegakkan Agama Allah. Ma'rifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: yang disimbolkan saat Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam menerima wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, wahyu tersirat [KALAM QODIM] di sampaikan oleh Malaikat Jibril : " Iqro! Iqro! Iqro! ". "Iqro kitab baqo kafa binafsika al yaoma alaika hasbi" : [Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir] terjadi dialog di Qolbu. Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam = Lughowi dan Nabawi menjadi Qur'an. Hakikat yaitu beliau mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA, [bukan seperti Guru dan murid di kelas, dan jangan di kira - kira oleh hati dan pikir, sebuah sosok makhluk dengan sayap di punggung] Ma'na sayap Malaikat Jibril alaihissalam ; separuh menutupi Bumi = RAHMAT separuh menutupi Akhirat = MAGHFIRAH Umat yang pada waktu itu hidup pada jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut kepada apa yang di ajarkan Baginda Nabi, di jamin pasti selamat, tidak perlu menjalani Tharekat Ma'rifat seperti halnya Nabi yang shalat sampai mengakibatkan bengkak kakinya, melalui Syariat shalat ketika Isra Mi'raj inilah Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam melakukan puncak pendakian tertinggi, hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman... Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu karena kurang perlunya, pada waktu itu yang masuk Islam begitu mudah, dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam, serta hatinya percaya bahwa beliau utusannya Allah Ta’ala dan melakoni perintahnya, maka pada waktu itu semua manusia menjadi Islam [selamat] Jadi sekarang juga haqnya Islam adalah yang sudah ma’rifat [melihat] Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sambil dituruti perintahnya itulah Islam, hanya saja melihat itu bukan kepada syariatnya [Majajinya] tapi kepada hakikatnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Maha Suci yaitu sifatnya Allah Ta’ala atau sifat Qudrat [Kuasa] Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya.
Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu lainnya yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang ilmu itu menjadi ada, adalah karena berkat jasa para Ulama sejati hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist. Ulama terbagi 3 : 1. Ulama Su' : Ulama jahat, mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam. [Ahlul Dhohir] 2. Ulama Palsu : Ahlul Dhohir > "Menjual akhirat demi dunia" 3. Ulama Sejati : Ulama pewaris Ruh para Nabi [Ahlul Baathin] > "Menjual dunia demi akhirat"
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan" [al-A'nkabut: 29;57] Kematian adalah perpindahan dari Alam Dunia menuju ke Alam Kubur dan Alam Akhirat, bermula dari hisab sakaratul maut, hisab kubur dan hisab akhirat. Perjalanan panjang ratusan tahun menuju akhirat, 1000 tahun jalan menurun, 1000 tahun jalan mendatar, 1000 tahun jalan menanjak, sampailah ke kampung akhirat... Manusia akan dikumpulkan, mulai dari umat jaman Nabi Adam alaihissalam, sampai umat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, umat akhir jaman dan akan terbagi menjadi dua golongan besar ; GOLONGAN KANAN [Ashabul yamin] GOLONGAN KIRI [Ashabusy syimal] Setiap golongan akan memperoleh balasan apa yang telah di usahakannya ketika di dunia. Haqullah artinya manusia yang mati dalam keadaan bersih dan suci, maka akan kembali kepada Allah Ta’ala, ibarat bayi di dalam rahim. Haqul Muhammad artinya manusia yang mati dalam keadaan bersih, maka tempat kembalinya adalah kepada Surga. Haqul Adam artinya manusia yang mati dalam keadaan kotor, maka tempat kembalinya adalah terpenjara di Alam Dunia “ASAL DARI ALLAH”… adalah dari Jauhar Awwal ini. Sifatnya terang benderang, cahaya gilang gemilang yaitu “gulungan” DZAT bersama SIFAT-Nya Yang Maha Suci. Setelah ini barulah ada ASMA ALLAH, dimana dinyatakan bahwa ; Hakikat Muhammad adalah : JAUHAR AWWAL isinya adalah RUH ILMU RASULULLAH. Benda Rasulullah MERAH, KUNING, PUTIH dan HITAM Cahaya empat itu disebutnya HAKIKAT ADAM “Barang” ghoib yang disebut ISMUDZAT, bibit Alam Dhohir atau Asma Maha Suci. Satu Asma-Nya Allah Ta’ala adalah : SIFAT RUH [Adam Hakiki] menjadi, SIFAT IRADAT-Nya Allah Ta’ala. SIFAT dan ASMA ALLAH yaitu : JAUHAR AWWAL RASULULLAH [satu cahaya halus yang mencukupi untuk seluruh ciptaan-Nya] SIFAT QUDRAT yang menghidupkan manusia. SIFAT IRADAT [RUH] yang menjadikan : RUHUL BASHAR = PENGLIHATAN RUHUS SAMMA' = PENDENGARAN RUHUN NAFASI = PENCIUMAN RUHUL KALAMI = PERKATAAN Jadi, manusia berasal dari Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala. itulah sifat-sifatnya Qudrat Iradat-Nya Allah Ta’ala. “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”… [tidak ada jarak] dari ROH [Wujud Rupa Jasad] kembali kepada SIFAT FITRAH RUH. Suci dan bersihnya JIWA [Wujud Rupa Rasa] yang terdiri dari RUH, NYAWA, BAATHIN, HATI, QOLBU, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCIUMAN, PERKATAAN. Kembalinya RASA SEJATI ke asalnya lagi, kubur sejati yaitu MARTABAT NURULLAH [Jauhar Awwal] Cahaya empat rupa, dan RUH pulang kembali kepada DZAT SUCI seperti di dalam kandungan [Alam Rahim] “ INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”… Kematian yang sempurna, inilah jalan pulang para Nabi dan Rasul, para Sahabat, Salafusshaleh, Syuhada, para Imam, Ulama Sejati, Wali Rasul, orang-orang Shaleh/Suci dll, kembali ke MARTABAT MANUSIA SEJATI [INSAN KAMIL MUKAMIL] Supaya bisa kembali selamat dalam keadaan suci dan bersih. Manusia wajib ma’rifat kepada Qudrat Iradat-nya Allah Ta’ala, jika tidak ma’rifat, pasti matinya balik lagi ke Alam Dunia. Alam Dunia ini sudah mengalami kerusakan, lalu akan mengalami kehancuran, “ wal yaumil akhiri ”, tiap-tiap manusia yang pulang ke tempat yang bakalan rusak, pasti yang mengisinya akan ikutan rusak juga, jiwa manusia akan tertahan, melayang-layang di permukaan dunia, di bawah langit pertama… merasuk kembali ke Alam Dunia, terpenjara sepanjang usia, tidak mampu mencukupkan dalil “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”… Menunggu sampai pengadilan akhirat…Qadhi Rabbul Jalil... Kematian yang tidak sempurna adalah, ketika Jiwa [WUJUD RUPA RASA] baathin, qolbu, nyawa, hati, menjadi kotor disebabkan oleh dosa, sehingga SIFAT RASA BAIK dan SIFAT RASA BURUK akan terpenjara di Alam Dunia… Iman Dunia dan Rasa Dunia tertinggal di martabat benda yang kelak akan rusak…tidak bisa kembali lagi kepada asalnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah... Sifat Rasa adalah sifat pekerjaan ketika di dunia dan manusia akan mempertanggung jawabkan; ILMU - AMAL - PERKATAAN yang di dapatkannya ketika di dunia...tugas Malaikat Maut hanyalah mencabut nyawa saja dan setiap manusia akan di bawa oleh ILMU yang di dapatkannya ketika di dunia...dan dengan ilmu...manusia akan menjawab setiap pertanyaan kubur. Tidak bisa pulang ke asalnya, jalannya harus di cari, detik demi detik, waktu bagaikan pedang, manusia kian mendekati Akhirat, ROH jasad harus kembali berubah sifat menjadi SIFAT FITRAH RUH, nyawa harus terbawa pulang, jika tertinggal di dunia, maka akan tetap di Haqul Adam tidak bisa pulang ke Haqullah/ Nurullah Yang Maha Agung, sifat Iman kepada Yang Maha Agung, Kampung Akhirat yang sejati. Sempurna nyawa artinya habis, sirna, bersih, ibarat lampu teplok, habis minyaknya [RUH] habis nyala/api [NYAWA] dan habis panasnya [NAFSU] Kembali ke asalnya, tidak ada enak dan tidak enak, sunyi tidak ada apa-apa. berbeda dengan martabat hewan yang tidak mempunyai Neraka dan Surga, sebab disebutkan dalil, yaitu Kuntu turobba, semua hewan, asalnya tidak ada jadi ada, sesudah ada, tentu kembalinya ke asalnya, tidak ada Neraka dan Surga, yaitu enak dan tidak enak, pulang ke asalnya dahulu sebelum ke alam dunia karena tidak punya ketetapan Agama, berbeda dengan manusia. “Kuntu kanzan makhfiyyan, fa ahbabtu ’an uraf fa khalaqtu al-khalqa li-kay u’raf" Aku pada mulanya adalah khazanah yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, maka Aku ciptakan makhluk, agar mereka mengenali-Ku. Kematian adalah keluarnya nyawa dari kurungan jasad, naik ke atas melalui ubun-ubun, nyawa manusia yang tidak bisa kembali, karena tidak menemukan jalannya ketika di Dunia, tidak adanya cahaya iman di dalam qolbu, yaitu jalan pulang ke Akhirat kepada asalnya, tidak menemukan ilmunya, ilmu yang memberi tahu asalnya dari mana, sudah pasti bertemu dengan kegelapan, sakaratul maut, tidak akan melihat jalan karena terhijab, rasanya pengap, dada naik turun saking pengapnya, semakin lama akan meletus karena pompa jantung yang berlebihan, akhirnya nyawa keluar dari wujud nabrak ubun-ubun, tetap ada di Alam Dunia, di dalam Haqul Adam, sudah bukti pula bahwa di Alam Dunia ini sudah dipenuhi oleh Dedemit, Siluman dan Jinn.
Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam ;
Apabila cahaya Allah telah masuk kedalam qalbi maka dadapun menjadi lapang dan terbuka…
” Seorang sahabat bertanya, “Apakah yang demikian itu tanda-tandanya ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Ya, orang-orang yang mengalaminya lalu merenggangkan pandangannya dari negeri tipuan [dunia]dan bersiap menuju ke negeri abadi [akhirat]
serta mempersiapkan mati sebelum mati.
Simpanlan rumah di tanah lapang
Simpanlah istri di rumah Simpanlah anak di ruangan anak Simpanlah orang tua di rumah Simpanlah mobil di garasi Simpanlah motor di garasi Simpanlah uang di bank/brangkas dll
Jadikanlah DUNIA untuk AKHIRAT...
AKHIRAT untuk AKHIRAT...
Janganlah dunia di masukkan ke dalam hati... rasa akhirat dan iman akhirat harus bersih dari iman dunia dan rasa dunia...
"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju),maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [An Nisaa:10] “Ad-Dunya mazro’atul aakhirah” Dunia ini adalah tempat bercocok tanam untuk kehidupan di kampung akhirat
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَقَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَعَيْنٍ لاَتَدْمَعُ وَنَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَعَمَلٍ لاَيُرْفَعُ وَدُعَآءٍ لاَيُسْمَعُ
" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ILMU yang tidak bermanfaat, HATI yang tidak tunduk, MATA yang tidak menangis, NAFSU yang tidak pernah puas, AMAL yang tidak diangkat [ditolak] dan... DO'A yang tidak di dengar "
Comments
Post a Comment